Cara Mudah Membuat Disinfektan Sendiri di Rumah


Cara Mudah Membuat Disinfektan Sendiri di Rumah - Berbagai hal dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona COVID-19 yang kini tengah mewabah di Indonesia dan dunia pada umumnya. Selain menjaga jarak fisik physical distancing dan mengikuti anjuran stay at home atau tidak keluar dari rumah, kita juga harus menjaga kebersihan baik kebersihan tubuh maupun lingkungan sekitar kita. Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan menyemprotkan cairan disinfektan agar terbebas dari virus corona.

Namun dengan adanya virus corona yang serentak terjadi di seluruh wilayah Indonesia, maka ketersediaan cairan disinfektan di pasaran kini mulai menunjukkan kelangkaan. Tetapi kita tidak perlu khawatir, kita dapat membuat cairan disinfektan sendiri di rumah dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita.

Berikut adalah cara pembuatan dan bahan yang diperlukan untuk membuat cairan disinfektan, serta cara penggunaan dan hal-hal yang harus diperhatikan:

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat cairan disinfektan sebenarnya sangat simple hanya dibutuhkan dua bahan utama yaitu :

1. Air Bersih
2. Cairan Pemutih Pakaian (sodium hipoklorit)

Hal tersebut diungkapkan oleh Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Joddy Arya Laksmono bahwa untuk membuat cairan disinfektan dengan pemutih pakaian (sodium hipoklorit), bahan yang dibutuhkan sebagai campurannya hanya air. Pemutih pakaian tersebut dilarutkan dengan air bersih dengan perbandingan 1:100.

Anjuran dari WHO adalah pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100 biasa dianjurkan. Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air besih (pengenceran 1:100) untuk disinfeksi permukaan.

Hal yang perlu diperhatikan adalah takaran antara cairan pemutih dan air konsentrasi cairan pemutih sebisa mungkin tidak terlalu tinggi. Takarannya adalah setiap 10 tutup botol cairan pembersih lantai diencerkan dengan 1 liter air. Hal tersebut untuk mendapatkan konsentrasi minimal 0,5 persen bahan aktif yakni monoterpen agar efektif sebagai desinfektan. Selain itu, dapat pula ditambahkan bahan pewangi alami, misalnya air hasil rebusan sereh untuk menetralkan aroma karbol yang sangat menyengat.

Setidaknya, ada lima hal utama yang harus diperhatikan agar cairan disinfektan kita tetap aman untuk digunakan:

1. Selalu lihat berapa besar kandungan cairan pemutih. Cairan pemutih atau sodium hipoklorit pada umumnya memiliki kandungan konsentrasi antara 2,5-5 persen.
 2. Jangan gunakan air panas saat melakukan pencampuran antara air dengan cairan pemutih pakaian. Karena jika dicampur dengan air panas maka akan mengurangi khasiat dari sodium hipoklorit tersebut.
 3. Buat sesuai takaran Takaran yang dianjurkan yakni 5%. Pengenceran terhadap sodium hipoklorit 5 persen dilakukan dengan perbandingan 1:100. Contohnya, 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air. Untuk mencapai konsentrasi sodium hipoklorit, perbandingan bahan pemutih dan air harus sesuai.
4. Perhatikan waktu kontak disinfektan. Dianjurkan waktu kontak tidak lebih dari 10 menit ketika menggunakan cairan disinfektan. Selain itu, proses disinfeksi dengan merendam peralatan dianjurkan waktu kontak tak lebih dari 30 menit.
 5. Bersihkan permukaan dari pengotor bahan-bahan organik seperti lendir, muntah, feses, darah atau cairan tubuh lain sebelum dilakukan penyemprotan disinfektan.

Cairan disinfektan dapat disemprotkan pada permukaan yang sering disentuh. Terutama, apabila terdapat anggota keluarga yang pada saat itu sedang sakit. Permukaan benda misalnya telepon genggam, sakelar lampu, meja, gagang pintu, keran, wastafel, kamar mandi, dan toilet.

Comments